Definisi dan Proses Akuntansi
Akuntansi didefinisikan oleh Accounting Principles Board (1970), sebagai berikut: “Akuntansi merupakan aktifitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, pada dasarnya bersifat finansial, mengenai entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk menjadi informasi yang berguna dalam mengambil keputusan ekonomi”. Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa akuntansi adalah sebuah jasa untuk menyediakan informasi yang bersifat keuangan dan kuantitatif mengenai peristiwa ekonomi yang terjadi dalam suatu entitas yang berguna bagi pengguna atau pembacanya. Menurut Weygandt, Kimmel dan Kieso (2016), proses akuntansi terdiri dari 3 kegiatan dasar, yaitu mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi.
Akuntansi dimulai dari proses mengidentifikasi peristiwa ekonomi. Peristiwa ekonomi (economic event) misalnya adalah saat Indofood melakukan penjualan Chitato, Telkomsel menerima pembelian paket data, atau Simply Freshmenerima pemesanan jasa pencucian baju dari pelanggannya. Hasil dari identifikasi peristiwa ekonomi tersebut berupa transaksi dan menjadi input dalam akuntansi. Transaksi merupakan peristiwa ekonomi yang dicatat oleh akuntan (Weygandt, Kimmel dan Kieso, 2016). Tidak semua aktifitas yang dilakukan oleh entitas bisnis dapat disebut dengan transaksi. Akuntan harus mampu melakukan analisis terhadap peristiwa ekonomi yang terjadi. Jika peristiwa atau kegiatan yang dilakukan oleh entitas mempengaruhi persamaan akuntansi maka peristiwa tersebut tergolong dalam transaksi (Weygandt, Kimmel dan Kieso, 2016).
Setelah peristiwa ekonomi/transaksi teridentifikasi, dilakukan pengukuran dan pencatatan atas akibat finansial dari peristiwa ekonomi tersebut. Akibatnya, akan dihasilkan catatan yang runtut, sistematis, dan kronologis dari rangkaian transaksi yang telah terjadi. Selain pencatatan juga perlu dilakukan klasifikasi, penggabungan, dan ringkasan atas transaksi.
Setelah dilakukan pencatatan, data historis yang runtut tersebut dikomunikasikan secara ringkas kepada pengguna dalam bentuk laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, misalnya, informasi transaksi penjualan disajikan secara akumulatif untuk satu bulan/tahun. Dengan penyajian secara agregat, proses akuntansi telah menyederhanakan jumlah transaksi yang banyak dan menjadikan aktivitas penjualan bermakna dan dapat dipahami pengaruhnya terhadap entitas bisnis. Agar dapat menghasilkan informasi yang berguna, laporan tersebut perlu disusun sesuai standar dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Laporan keuangan sebuah entitas terdiri dari Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Laporan Arus Kas.
Profesi Akuntansi
Profesi dalam bidang akuntansi dinilai sangat penting, dan diperlukan di banyak tempat. Berikut adalah beberapa profesi dalam bidang akuntansi menurut Weygandt, Kimmel dan Kieso, (2016); dan Sodikin dan Riyono, (2016): (1)Akuntan Publik: kewajiban utama untuk melakukan audit atas laporan keuangan, dengan cara menghimpun dan mengevaluasi bukti mengenai laporan keuangan klien untuk menyatakan kewajaran laporan keuangan. Di samping itu akuntan publik juga dapat memberikan jasa konsultasi manajemen. (2) Akuntan Privat: merupakan karyawan bagian akuntansi yang dipekerjakan oleh perusahaan. Keterlibatan akuntan di sini beragam, mulai dari penyusunan sistem pengendalian manajemen, proses akuntansi transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan, mencatat dan menganalisis transaksi dari data biaya terutama pada perusahaan manufaktur, hingga tahap penganggaran, dan pengauditan internal. (3) Akuntan Pemerintah: yaitu menangani proses akuntansi dalam pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Permintaan terhadap akuntan pemerintah mulai meningkat seiring dengan semakin intensifnya reformasi birokrasi. (4) Akuntan Pendidik: yaitu profesi yang melakukan pengajaran akuntansi, penelitian serta pengabdian dalam bidang akuntansi. (5) Akuntansi Forensik: profesi ini menggunakan kemampuan akuntansi, audit, serta investigasi untuk menemukan bukti-bukti kejahatan keuangan dan menyimpulkan mengenai pelanggaran regulasi yang telah dilakukan.
Referensi
- Sodikin, S.S., dan Riyanto, B.A. 2016. Akuntansi Pengantar 1, edisi kesembilan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
- Suwardjono. 2014. Akuntansi Pengantar Bagian 1: Proses Penciptaan Data dan Pendekatan Sistem, edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
- Weygandt, JJ., Kimmel, P.D., dan Kieso, D.E. 2016. Accounting Principle, 12th Ed. New Jersey: John Willey & Sons Inc.